PPC Iklan Blogger Indonesia

Rabu, 31 Oktober 2012

Pemrograman Basis web

HTML
HTML  digunakan  untuk  membangun  suatu  halaman  web.  Sekalipun  banyak  orang  menyebutnya sebagai  suatu  bahasa  pemrograman,  HTML  sama  sekali  bukan  bahasa  pemrograman,  tapi merupakan bahasa markup (penandaan), terhadap sebuah dokumen teks.
Simbol markup yang digunakan oleh  HTML ditandai dengan tanda lebih kecil  ( < ) dan tanda lebih besar ( > )  , dan disebut tag.

1.      Menggunakan gambar
                <body background=“nama_file_gambar”> . . . </body>
Script:                                                            tampilan:
<html>
 <head>
 <title> Penggunaan Latar Belakang
 Gambar </title>
</head>
<body background="../gambar/picture01.jpg">
Kami sedang mulai belajar
Pemrograman Basis Data Berbasis Web
</body>
</html>

2.      Memuat gambar ke dalam halaman Web
<img src=”URL”|”name” height=”n” width=”n” align=”top”|”center”|”bottom”] />
Script:                                                            Tampilan:
<html>
<head>
<title> Insert Gambar </title>
</head>
<body>
 <b> Aloooo ... </b>
 <img src="./TFR2A.gif" >
</body>
</html>

3.       Member Identitas
<address>. . . .</address>
Script:                                                             Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Penggunaan Address </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Selamat datang di web
<ADDRESS>
Dokumen ini di rancang oleh Ch Yonan <BR>
Pada tanggal 21 Sept 2012
</ADDRESS>
</BODY>
</HTML>

4.       UL (Unordered)
Script:                                                             Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Unordered</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Nama nama calon juara
<UL>
<LI> Christian Yonanda
<LI> Abdul Qodir
<LI> Ucok Winto Daniel
<LI> Sangrilap Sormin
</UL>
</BODY>
</HTML>

5.       OL (Ordered List)
Script:                                                            Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Order List</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
Nama nama calon juara
<OL>
<LI> Christian Yonanda
<LI> Abdul Qodir
<LI> Ucok Winto Daniel
<LI> Sangrilap Sormin
</OL>
</BODY>
</HTML>

6.       <ACRONYM>, untuk memberi keterangan atau screen tips
Script:                                                             Tampilan:
<html>
<head>
<title>Singkatan</title>
</head>
<body>
<acronymtitle="word wide web">
www
</acronym>
<p>Bila kita meletakkan kursor di atas kata www
maka muncul kata word wide web pada screentips</p>
</body>
</html>

7.       <STRIKE>, untuk menampilkan garis horizontal pada bagian tengah huruf.
Script:                                                            Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> garis pada teks </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<STRIKE> kalimat ini akan bergaris tengah </STRIKE>
</BODY>
</HTML>



8.       <BIG>, untuk menampilkan ukuran huruf yang lebih besar.
Script:                                                             Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>big </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<big> kalimat ini akan lebih besar </big>
</BODY>
</HTML>

9.       <SMALL>, untuk menampilkan ukuran huruf yang lebih kecil.
Script:                                                            Tampilan:
HTML>
<HEAD>
<TITLE>big </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<small> kalimat ini akan lebih kecil </small>
</BODY>
</HTML>

10.   <TT>, untuk menampilkan huruf seperti huruf mesin ketik.
Script:                                                             Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>tt </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<tt> kalimat ini seperti huruf pada mesin ketik </tt>
</BODY>
</HTML>

11.   <A>, Link
Script:                                                            Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>url </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<A HREF="[destination url]">www.chyonanda.blogspot.com</A>
</BODY>
</HTML>

12.   <IMG SRC >
Script:                                                   Tampilan:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>image </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<IMG SRC="http://sheldonbrown.com/images/scb_eagle_contact.jpeg">
</BODY>
</HTML>

13.   <Tabel>, untuk membuat table
Script:                                                            Tampilan:
<html>
<head>
<title> tabel </title>
</head>
<body >
<table border=1>
<tr><td>No</td><td>Nama</td></tr>
<tr><td>1</td><td>nanda</td></tr>
<tr><td>2</td><td>Qodir</td></tr>
<tr><td>3</td><td>Daniel</td></tr>
<tr><td>4</td><td>Andre</td></tr>
</table>
</body>
</html>

Jumat, 26 Oktober 2012

Media Transmisi


Overview
• Guided - wire
• Unguided - wireless
• Karakteristik dan qualitas diberikan oleh media
dan sinyal
• For guided, media lebih penting
• For unguided, lebar pita dihasilkan oleh antena
adalah lebih penting
• kuncinya rata-rata data dan jarak
Faktor Desain
• Bandwidth(lebar pita)
—Lebar pita yang tinggi diberikan ke data rata-rata yang tinggi
• Transmission impairments
—Mengurangi
• Interferensi
• Jumlah dari penerima
—In guided media
—Banyak penerima (multi-point) dikenalkan banyak mengurangiSpektrum Elektromagnetik
Guided Media Transmisi
• Twisted Pair
• Kabel Coaxial
• Fiber Optic
Karakteristik Transmisi dari
Guided Media
Frequency
Range
Typical
Attenuation
Typical
Delay
Repeater
Spacing
Twisted pair
(with loading)
0 to 3.5 kHz 0.2 dB/km @
1 kHz
50 µs/km 2 km
Twisted pairs
(multi-pair
cables)
0 to 1 MHz 0.7 dB/km @
1 kHz
5 µs/km 2 km
Coaxial cable 0 to 500 MHz 7 dB/km @ 10
MHz
4 µs/km 1 to 9 km
Optical fiber 186 to 370
THz
0.2 to 0.5
dB/km
5 µs/km 40 kmTwisted PairAplikasi Twisted Pair
• Most common medium
• Jaringan telepon
—Antara rumah dan local exchange (subscriber loop)
• Dalam gedung
—Untuk pertukaran cabang sendiri(PBX)
• Untuk local area networks (LAN)
—10Mbps atau 100MbpsTwisted Pair - Pros and Cons
• murah
• mudah bekerja dengan
• Rata-rata data rendah
• Range pendekKarakteristik Transmisi
Twisted Pair
• Analog
—Dikuatkan setipa 5km sampai 6km
• Digital
—Menggunakan kedua sinyal analog dan sinyal digital
—pengulangan setiap 2km atau 3km
• Jarak dibatasi
• Lebar pita dibatasi (1MHz)
• Rata-rata data dibatasi (100MHz)
• Mudah terpengaruh oleh interferensi dan noiseNear End Crosstalk
• Coupling of signal from one pair to another
• Coupling takes place when transmit signal
entering the link couples back to receiving pair
• i.e. near transmitted signal is picked up by near
receiving pairUnshielded and Shielded TP
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
—Kabel telepon biasa
—murah
—Mudah diinstal
— dibiarkan dari interferensi EM dari luar
• Shielded Twisted Pair (STP)
—Pita baja atau sarung untuk mengurangi interferensi
—Lebih mahal
—keras untuk dipegang (tebal, berat)Kategori UTP
• Kategori 3
—Di atas 16MHz
—Tingkatan voice ditemukan dalam banyak perkantoran
—Panjang twist dari 7.5 cm sampai 10 cm
• Kategori 4
—Di atas 20 MHz
• Kategori 5
—Di atas 100MHz
—biasanya sebelum diinstal pada bangunan gedung baru
—Panjang twist 0.6 cm sampai 0.85 cm
• Kategori 5E (Enhanced) – lihat tabel
• Kategri 6
• Kategori 7Perbandingan dari Shielded dan
Unshielded Twisted Pair
Attenuation (dB per 100 m) Near-end Crosstalk (dB)
Frequency
(MHz)
Category 3
UTP
Category 5
UTP
150-ohm
STP
Category 3
UTP
Category 5
UTP
150-ohm
STP
1 2.6 2.0 1.1 41 62 58
4 5.6 4.1 2.2 32 53 58
16 13.1 8.2 4.4 23 44 50.4
25 — 10.4 6.2 — 41 47.5
100 — 22.0 12.3 — 32 38.5
300 — — 21.4 — — 31.3Kategori dan kelas Twisted
Pair
Category 3
Class C
Category 5
Class D
Category
5E
Category 6
Class E
Category 7
Class F
Bandwidth 16 MHz 100 MHz 100 MHz 200 MHz 600 MHz
Cable Type UTP UTP/FTP UTP/FTP UTP/FTP SSTP
Link Cost
(Cat 5 =1)
0.7 1 1.2 1.5 2.2Kabel CoaxialAplikasi Kabel Coaxial
• Medium banyak berubah-ubah
• Distribusi Televisi
—Ariel to TV
—TV kabel
• Transmisi telepon jarak jauh
—Dapat membawa 10,000 panggilan suara simultan
—Menjadi pengganti dari fiber optic
• Sistem links komputer jarak dekat
• Local area networks(LAN)Karakteristik Transmisi - kabel
Coaxial
• Analog
—penguatan tiap sedikit km
—Penutup jika frekuensi tinggi
—Di atas 500MHz
• Digital
—Pengulangan setiap 1km
—Penutup untuk rata-rata data yang tinggiFiber OpticKeunggulan Fiber Optic
• Kapasitas besar
—Rata-rata data dari seribu dari Gbps
• Ukuran kecil & berat
• Attenuation rendah
• Isolasi Elektromagnetik
• Jarak pengulangan besar
—10s of km at leastAplikasi Fiber Optic
• Penarik saluran besar-panjang
• Saluran besar metropolitan
• Saluran besar penukar di sekitar desa
• Subscriber loops
• LANKarakteristik Transmisi Fiber
Optic
• Beraksi sebagai gelombang guide for 1014 to 1015 Hz
—Bagian dari infrared dan spectrum yang kelihatan
• Light Emitting Diode (LED)
—Lebih murah
—Di operasikan pada range temperatur yang lebih lebar
—Akhir terpanjang
• Injection Laser Diode (ILD)
—Lebih effisien
—Rata-rata data terbesar
• Wavelength Division MultiplexingMode Transmisi Fiber OpticPenggunaan Frekuensi Untuk
Aplikasi Fiber
Wavelength (in
vacuum) range
(nm)
Frequency
range (THz)
Band
label
Fiber type Application
820 to 900 366 to 333 Multimode LAN
1280 to 1350 234 to 222 S Single mode Various
1528 to 1561 196 to 192 C Single mode WDM
1561 to 1620 185 to 192 L Single mode WDMAttenuation in Guided MediaFrekuensi Transmisi Wireless
• 2GHz sampai 40GHz
—Microwave
—Highly directional
—Point to point
—Satelit
• 30MHz sampai 1GHz
—Omnidirectional
—Pemancar radio
• 3 x 1011 sampai 2 x 1014
—Infrared
—LocalAntenna
• Konduktor elektrik (atau sistem) yang digunakan untuk
energi radiasi elektromagnetik atau mengumpulkan
energi elektromagnetik
• Transmisi
—Energi frekuensi radio dari transmitter
—Di rubah ke energi elektromagnetik
—oleh antenna
—Radiasi dalam mengelilingi sekitar
• Penerimaan
—Energi elektromagnetik melanggar dalam antena
—Di konversi untuk energi frekuensi elektrik radio
—Bentuk untuk receiver
• Antena yang sama sering digunakan untuk keduanyaPola Radiasi
• Daya diradiasikan dalam semua directions
• Performa tidak sama dalam semua directions
• Antena Isotropic adalah titik dalam jarak
(theoretical)
—Radiasi dalam semua directions sama
—Memberi pola radiasi sphericalAntena Refleksi Parabola
• Di gunakan untuk terrestrial dan satelit microwave
• Parabola adalah locus dari titik equidistant dari suatu
line dan suatu bagian tidak pada line tersebut
• Titik tetap adalah focus
—Line adalah directrix
• Parabola berputar tentang untuk mendapat paraboloid
—Pemotongan silang paralel untuk axis memberikan parabola
—Pemotongan silang tegak lurus untuk axis memberikan lingkaran
• Sumber ditempatkan pada focus akan menghasilkan
gelombang refleksi dari parabola dalam pararel dengan
axis
—Membuat (theoretical) pararel sinar cahaya dari/sound/radio
• Pada penerima, sinyal dipusatkan pada focus,dimana
detector diletakkanAntena Refleksi ParabolaGain Antena
• Ukuran directional antena
• Power output dalam arah particular
dibandingkan dengan yg diproduksi oleh
isotropic antenna
• Measured in decibels (dB)
• Menyebabkan kerugian pada power di arah yg
lain
• Area efektif berhubungan dengan ukuran dan
bentuk
—Related to gainTerrestrial Microwave
• Parabolic dish
• Focused beam
• Line of sight
• Long haul telecommunications
• Ferkuensi tinggi memberikan data rate tinggiSatellite Microwave
• Satellite adalah stasiun relay
• Satellite menerima dalam satu frekuensi,
amplifies atau mengulang sinyal dan mengirim
pada frekuensi yg lain
• Requires geo-stationary orbit
—Height of 35,784km
• Television
• Long distance telephone
• Private business networksSatellite Point to Point LinkLink Pemancar SatelitePemancar Radio
• Omnidirectional
• Radio FM
• Televisi UHF dan VHF
• Line of sight
• Suffers from multipath interference
—RefleksiInfrared
• Modulate noncoherent infrared light
• Line of sight (or reflection)
• Dihalangi oleh dinding
• e.g. TV remote control, IRD portPropagasi Tanpa Kabel(Wireless)
• Sinyal berjalan melalui tiga rute
—Ground wave
• Follows contour of earth
• Up to 2MHz
• AM radio
—Sky wave
• Amateur radio, BBC world service, Voice of America
• Sinyal dipantulkan oleh lapisan ionosfer dari atmosfer tertinggi
• (Actually refracted)
—Line of sight
• Above 30Mhz
• May be further than optical line of sight due to refraction
• More later…Propagasi Gelombang TanahPropagasi gelombang langitLine of Sight PropagationRefraction
• Velocity dari gelombang elektromagnetik adalah sebuah
fungsi dari kepadatan material
—~3 x 108 m/s in vacuum, less in anything else
• Sebagai gelombang bergerak dari satu medium ke
lainnya, kecepatannya berubah
—Menyebabkan pembengkokkan arah gelombang
—Ke arah medium yang lebih padat
• Index of refraction (refractive index) adalah
• Sin(sudut datang)/sin(sudut bias)
—Varies with wavelength
• Mungkin menyebabkan perubahan arah mendadak pada
transisi antara media
• Kepadatan atmosfer berkurang dengan ketinggian
—Menyebabkan pembengkokkan ke arah bumi dari gelombang
radioOptical and Radio HorizonsLine of Sight Transmission
• Free space loss
— Sinyal membubarkan dengan jarak
— Lebih baik untuk frekuensi yg lebih rendah (panjang gelombang lebih
panjang)
• Penyerapan oleh atmosfer
— Uap air dan oksigen menyerap sinyal radio
— Water greatest at 22GHz, less below 15GHz
— Oxygen greater at 60GHz, less below 30GHz
— Hujan dan kabut menghamburkan gelombang radio
• Multipath
— Lebih baik Untuk mendapatkan arah garis jika mungkin
— Sinyal dapat dipantulkan yg menyebabkan berbagai salinan untuk
diterima
— Mungkin tidak semua sinyal dapat dipantulkan
— Mungkin menguatkan atau membatalkan sinyal langsung
• Pembiasan
— Mengakibatkan sebagian atau total hilangnya sinyal pada penerimaFree
Space
LossMultipath InterferenceRequired Reading
• Stallings Chapter 4

Jumat, 11 Mei 2012

UTS


Pengertian tree

Tree merupakan salah satu bentuk implementasi banyak linked list yang biasanya digunakan untuk menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis antara elemen elemen yang ada.

Jenis-jenis Binary Tree :

a) Full Binary Tree

Binary Tree yang tiap nodenya (kecuali leaf) memiliki dua child dan tiap subtree harus mempunyai panjang path yang sama.

b) Complete Binary Tree

Mirip dengan Full Binary Tree, namun tiap subtree boleh memiliki panjang path yang berbeda. Node kecuali leaf memiliki 0 atau 2 child.

c) Skewed Binary Tree

yakni Binary Tree yang semua nodenya (kecuali leaf) hanya memiliki satu child.

Macam macam binary tree

    Preorder Traversal

    Inorder Traversal

    Postorder TraversalPengertian dan gambar linket list

Node ke-1                        node ke-2          node ke-3             node ke-4

Linked list

Setiap elemen linked list terdiri dari 2 bagian, data dan pointer address.

Pengalokasian ruang memori dilakukan tanpa pendeklarasian sebelumnya dan terbatas pada jumlah ruang memori yang tersisa (dapat dipakai).

Array

Setiap elemen array hanya berisi data saja.

Pengalokasian ruang memori terbatas pada jumlah ruang yang dideklarasikan sebelumnya.

Operasi-Operasi yang ada pada Linked List

    Insert

Istilah Insert berarti menambahkan sebuah simpul baru ke dalam suatu linked list.

    IsEmpty

Fungsi ini menentukan apakah linked list kosong atau tidak.

    Find First

Fungsi ini mencari elemen pertama dari linked list

    Find Next

Fungsi ini mencari elemen sesudah elemen yang ditunjuk now

    Retrieve

Fungsi ini mengambil elemen yang ditunjuk oleh now. Elemen tersebut lalu dikembalikan oleh fungsi.

    Update

Fungsi ini mengubah elemen yang ditunjuk oleh now dengan isi dari sesuatu

    Delete Now

Fungsi ini menghapus elemen yang ditunjuk oleh now. Jika yang dihapus adalah elemen pertama dari linked list (head), head akan berpindah ke elemen berikut.

    Delete Head

Fungsi ini menghapus elemen yang ditunjuk head. Head berpindah ke elemen sesudahnya.

    Clear

Fungsi ini menghapus linked list yang sudah ada. Fungsi ini wajib dilakukan bila anda ingin mengakhiri program yang menggunakan linked list. Jika anda melakukannya, data-data yang dialokasikan ke memori pada program sebelumnya akan tetap tertinggal di dalam memori.

Single Linked List :

~ Setiap node pada linked list mempunyai field yang berisi pointer ke node berikutnya dan juga memiliki field yang berisi data.

~ Akhir linked list ditandai dengan node terakhir akan menunjuk ke null yang akan digunakan sebagai kondisi berhenti saat pembacaan linked list.


Double Linked List :

~ Linked list dengan menggunakan pointer, dimana setiap node memiliki 3 field, yaitu: 1 field pointer yang menunjuk ke pointer berikutnya, 1 field pointer yang menunjuk ke pointer sebelumnya dan field yang berisi data dari node tersebut.

~ Pointer next dan prev-nya menunjuk ke null.


Single Circular Linked List :

~ Single Linked List yang pointer next-nya menunjuk ke dirinya sendiri, jika terdiri dari beberapa node maka pointer terakhirnya akan menunjuk ke pointer terdepannya.

Double Circular Linked List :

~ Double Linked List yang pointer next dan prev-nya menunjuk ke dirinya sendiri secara circular.

Selasa, 10 April 2012

PERENCANAAN


Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang mencakup ,endefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi yang menyeluruh untuk mencapai sasaran itu dan menyusun serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan pekerjaan organisasi
Perencanaan merupakan proses yang mencakup mendefinisikan sasaran organisasi menetapkan strategi menyeluruh untuk menetapkan sasaran itu dan menyusun serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan pekerjaan organisasi
1.       Perencanaan mencakup dua elemen penting yaitu sasaran dan rencana. Sasaran adalah hasil yang di inginkan untuk individu, kelompok, dan seluruh organisasi.  Sedangkan rencana  adalah dokumen yang merangkum cara mencapai sasaran dan biasanya mencakup alokasi sumber daya, penyusunan jadwal, dan tindakan lain yang di perlukan untuk mencapai sasaran itu.
2.       Perencanaan yang di susun secara sistematis, terpadu, dan menyeluruh, yang memadukan keunggulan perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya disebut strategi.
Alasan pengklasifikasian perencanaan
Cara pengklasifikasian perencanaan untuk menentukan isi rencana itu dilakukan.
Meskipun proses dasar perencanaan adalah sama bagi setiap manajer, namun dalam prakteknya perencanaandapat mengambil berbagai bentuk dengan alasan sebagai berikut.:
1.       Perbedaan misi organisasi membuat perencanaan akan berbeda beda.
2.       Suatu organisasi yang sama membutuhkan tipe perencanaan yang berbeda jika di terapkan pada waktu yang berbeda beda.
3.       Manajer manajer yang berbeda bagiannya akan mempunyaigaya masing masing sehingga perencanaan akan berbeda beda,
5 dasar pengklasifikasian rencana
1.       Menurut bidang fungsionalnya, maka rencana meliputi: rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.
2.       Tingkat organisasional, rencana meliputi: rencana top manajemen, middle manajemen dan lower manajemen, yang terdiri dari tiga tingkatan strategi organisasional.
a.       Strategi tingkat koperasi manajer puncak
b.      Strategi tingkat koperasi(bisnis) manajer yang di beri tugas manajer puncak
c.       Strategi tingkat fungsional langsung dengan pembuatan keputusan yang menyangkut divisi pendukung.
3.       Menurut karakteristik (sifat) rencana
4.       Menurut waktunya (rencana jangka pendek, dan jangka panjang)
Berdasarkan unsure-unsur rencana (anggaran

Jenis rencana
Jika dilihat dari luasnya maka rencana ada 2 jenis yaitu  rencana strategis dan rencana oprasional.
1.       Rencana strategis adalah macam” yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum organisasi tersebut dan berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam lingkungannya.
2.       Rencana oprasional adalah rencana yang menempatkan rincian tentang cara mencapai keseluruhan tujuan organisasi.
Jika dilihat dari kerangka waktu, maka rencana ada 2 jenis yaitu rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.
1.       Rencana jangka panjang adalah rencana yang mencakup kurun waktu di atas tiga tahun
2.       Rencana jangka pendek adalah rencana yang mencakup kurun waktu satu tahun atau kurang.

Jika dilihat dari kekhususan, maka rencana ada dua jenis yaitu rencana pengarahan dan rencana khusus.
1.       Rencana pengarahan/direksional adalah rencana yang fleksibel biasanya digunakan untuk menetapkan pedoman umum.
2.       Rencana khusus adalah rencana yang sudah dirumuskan dengan jelas.
Jika dilihat dari frekuensi penggunaan,maka rencana dibedakan menjadi dua bangian yaitu rencana sekali pakai dan rencana tetep.
1.       Rencana sekali pakai
2.       Rencana tetap

Langkah” perencanaan
F. langkah” perencanaan strategic
1.       Penentuan misi dan tujuan
2.       Pengembangan profil perusahaan
3.       Analisis lingkunan eksternal
4.       Analisis internal perusahaan
5.       Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik